Assalamualaikum,,,,,,,,,,,,,
Tema budaya salaman
ini saya ambil karena banyaknya anak-anak minang zaman sekarang yang
melupakannya. Budaya ini nyaris menghilang dikalangan anak-anak minang zaman
sekarang. Padahal budaya ini adalah ciri khas budaya kita orang minang,selain
karena adatnya yang kental orang minang juga terkenal dengan saranya (agamanya)
yang kuat. Rata-rata orang minang menganut agama islam. Dalam islam juga
memerintahkan kepada penganutnya untuk bersikap hormat khususnya kepada ibu dan
ayah. Salah satu cara bersikap hormat kepada kedua orang tua itu adalah dengan
bersalaman kepada orang tua sambil mencium tangannya, ketika pergi dan pulang
dari suatu tempat. Bahkan bukan hanya untuk pulang dan pergi saja,islam juga
mengajarkan umatnya untuk saling bersalaman ketika berjumpa dengan kerabat dan
saudaranya.hal ini menunjukan bahwa dengan bersalaman ikatan persaudaraan kita
semakin erat,dan adanya rasa saling hormat-menghormati satu sama lain antar
umat beragama.
Gambar
1. Seorang anak bersalaman pada ibunya
Dahulu kala, anak
orang minang itu dikenal patuh dan hormat kepada kedua orang tuanya. Bahkan
bukan hanya kepada orang tuanya saja,melainkan kepada orang yang umurnya di
atas umur anak tersebut maka anak itu
wajib menghormatinya baik dalam segi prilaku,pakaian,dan berbicaranya.
Ketika seorang anak minang ingin pergi keluar rumahnya terlebih-lebih lagi pada
anak perempuan, maka anak tersebut wajib meminta izin dahulu kepada orang
tuanya,kemudian keluar dari pintu di iringi oleh orang tua,ibu,atau ayahnya,dan
bersalaman, baru si anak tersebut bisa pergi, selain itu orang tua juga wajib
tau kemana dan bersama siapa si anak itu pergi serta kapan si anak harus pulang.
Namun beda
Halnya,pada anak zaman sekarang. Zaman sekarang,anak-anak yang menerapkan
budaya salaman ini,khususnya pada orang tua ketika hendak pergi dan pulang
sekolah saja hanya sekitar 35% yang melakukanya. Itu saya data dari siswa di
sekolah tempat saya mengajar. Dan jika di data lagi di tempat sekitar saya
tinggal bahkan kurang dari 10% anak yang melakukan salaman kepada orang tuanya
ketika berangkat kesekolah. Pada hal bersalaman kepada orang tua khususnya pelajar
bertujuan selain meminta do’a keselamatan di perjalanan, juga berguna untuk
meminta do’a agar pelajar tersebut dapat menimba ilmu dengan baik disekolahnya.
Hal ini terbukti dari data yang saya ambil dilingkungan tempat tinggal saya
bahwa,anak yang melakukan salaman kepada orang tua sebelum berangkat kesekolah
selain selamat sampai kembali kerumah,anak tersebut juga unggul dalam
pelajaranya,artinya anak tersebut berprestasi disekolahnya. Ini menunjukan
bersalaman dengan orangtua itu berdampak positif bagi pelajar yang
membudayakannya. Selain unggul di bidang ilmu pengetahuan,budaya salaman
menunjukan karakter seorang pelajar yang hormat,sopan dan santun kepada orang
tuanya,gurunya,bahkan dengan teman sebayanya.
Gambar
2. Pelajar bersalaman dengan kedua orang tuannya
Budaya yang nyaris
hilang ini,telah mengubah anak minang zaman dahulu menjadi anak minang modern.
Namun sungguh sangat disayangkan,perubahan budaya ini tidak berdampak positif
bagi anak-anak sekarang malah sebaliknya berdampak negatif. Fenomena anak
bersalaman di pagi hari didepan pintu rumah kepada orang tuanya dengan
berpakaian seragam sekolah,sudah jarang terjadi di bumi ranah minang ini.
Hilang sudah pemandangan lembut menjelang matahari pagi terbit di ranah minang
karena terkikis oleh perkembangan zaman modern. Anak-anak yang terlalu naif
untuk menerima zaman ini,sehingga tak bisa menyaring budaya yang masuk. Kuatnya
riak zaman modern ini, membuat anak-anak minang zaman sekarang terbawa arusnya.
Hingga lupa bagaimana cara berenang ketepian.
Namun, Apakah ini
semua karena salahnya anak-anak ??? Saya rasa tidak, karena peran orang tua
sangat mempengaruhi karakter si anak. Sebagaimana alam mengajarkan kita, bahwa
orang yang pertama dilihat dan ditiru oleh si anak ketika dia memulai kehidupan
di dunia ini adalah orang tuanya,kemudian lingkunganya. Jadi untuk
mengembalikan budaya bersalaman kepada anak-anak minang modern,orang tua juga
harus kembali kepada perannya. Orang tua zaman sekarang disibukan memikirkan
bagaimana cara memenuhi kebutuhan si anak dalam bentuk materi, maka mulai saat
ini luangkanlah waktu sekitar tiga menit untuk memberikan do’a kepada anak yang
ingin pergi sekolah atau keluar rumah,agar si anak selamat dan perjalanannya
diridhoi Allah SWT.
Tak ada salahnya
orang tua yang mengulurkan tangan terlebih dahulu untuk bersalaman ketika si
anak keluar dari rumah atau berangkat kesekolah,sambil mengajarkan budaya
bersalaman kepada sang anak. Karena jika sang anak sudah terbiasa dengan budaya
bersalaman ini,maka suatu saat si anak itu sendiri yang datang untuk mengulurkan
tangannya agar dapat bersalaman dengan orang tuanya. Bahkan ketika sang ibu
atau ayah tidak mengantarnya ke pintu pun,si anak pasti akan mencari ibu atau
ayahnya untuk mendapatkan salaman dari orang tuanya sebelum si anak berangkat.
Itulah hebatnya budaya jika terus kita terapkan,maka budaya tersebut akan
mendarah daging dalam diri kita sendiri, maka akan sulit untuk ditinggalkan. Semua
budaya boleh masuk ke lingkungan kita, namun tak semua budaya yang masuk kita
telan mentah-mentah. Kita harus bisa memilih mana yang cocok dan sesuai dengan
budaya dan agama kita. Tugas orang tua menyaring perkembangan zaman, tugas si
anak menerima perkembangan zaman. Itu sebabnya peran orang tua sangat
mempengaruhi, perkembangan si anak, karena zaman boleh berubah,tapi jangan
biarkan zaman mengubah jati diri itu sendiri.
Demikian tulisan
singkat dari saya,mohon maaf jika dalam penulisan ini ada salah-salah
kata,tujuan saya hanya untuk mengingatkan kembali budaya yang hampir terlupakan
di lingkungan anak-anak ranah minang ini yaitu “budaya bersalaman”. Kritik dan
saran sangat saya harapkan kepada pembaca untuk penyempurna dari tulisan ini.
Terima kasih.😌😊
Wassalam,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,